MAKALAH TEKNIK LABORATORIUM
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Ade Prima Putri
Rifka Meylani A
Yahya Pintor Nasution
Willyana Utari Siahaan
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan Kasih-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah Teknik Laboratorium
yang berjudul
“ Laboratorium dan Tata Tertib Laboratorium”. Didalam makalah ini kami menjelaskan tentang pengertian
laboratorium, tata tertib laboratorium dan hal-hal lain yang berupa informasi
mengenai laboratorium dan tata tertib yang
berlaku di dalam laboratorium.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu teman-teman dalam
memahami matakuliah Teknik Laboratorium dan dapat menambah wawasan serta bermanfaat pada
saat melakukan praktikum dan didalam kehidupan sehari-hari.
Akhir
kata, kritik dan saran dari teman-teman sangat kami harapkan demi kemajuan dan
kesempurnaan makalah ini.
Medan, Maret 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan
kebijakan Universitas Negeri Medan, maka lulusan yang diharapkan dari jurasan BIOLOGI
adalah yang mampu memecahkan permasalahan yang ada di alam ini. Dalam
menyelenggarkan pendidikan, jurusan BIOLOGI menerapkan kegiatan - kegiatan
tatap muka di dalam kelas, praktikum di laboratorium, praktek gambar/studio,
kerja praktek dan sebagainya. Khusus untuk pelaksanaan praktikum, dirasa mutlak
diperlukan suatu laboratorium yang layak untuk memuhi kebutuhan mahasiswa, baik
yang praktikum, tugas akhir maupun sarana penelitian bagi tenaga pengajar,
selain itu juga dapat untuk pelayangan masyarakat.
Pengelolaan merupakan suatu proses
pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan
fungsi sumber daya. Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek
yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Penataan
3. Pengadministrasian
4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Pengelolaan laboratorium berkaitan
dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan
laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan
di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan
laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna.
Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa
terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.
Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap
berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja
mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu
bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.
Para pengelola laboratorium hendaknya
memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas
dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan. Tata tertib kerja di
laboratorium merupakan pedoman umum yang dirumuskan dirumuskan untuk menjaga
keselamatan kerja dan memelihara fasilitas laboratorium.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan
pengertian Laboratorium.
2. Menjelaskan
Tata Tertib Yang berlaku didalam Laboratorium.
3. Memaparkan
peranan dan fungsi Laboratorium.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
pengertian Laboratorium.
2. Mengetahui
segala sesuatu yang berkaitan dengan Laboratorium.
3. Mengetahui
peraturan yang berlaku didalam Laboratorium.
4. Mengetahui
peranan dan fungsi Laboratorium.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Laboratorium
Laboratorium dapat
diartikan dari kata “Laboratory” seperti pada kamus Wellester’s yaitu “Abuilding
or room in wich scientific experiments are conducted or where drugs science
explosive are tested and compounded”. Menurut menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No.: 134/0/1983, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Pendidikan Tgl. 5 Maret 1983, yang dimaksud dengan Laboratorium
adalah sebagai berikut :
Laboratorium/studio
adalah sarana penunjang jurusan dalam study yang bersangkutan, dan sumber unit
daya dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan. Dalam pendidikan
laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum
yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana mahasiswa
berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala
yang dilengkapinya secara langsung. Praktikum didalam pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktekkan segala
aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai suatu keahlian.
Dengan
demikian laboratorium merupakan tempat proses belajar mengajar melalui metode
praktikum, yang dapat menghasilkan pengalaman belajar. Disini kita sering
terasing dengan berbagai alat dan pelajaran/praktikum dalam rangka pengusahaan
suatu keahlian. Ketrampilan menurut NEWBERY (1958) manfaat dari metode
praktikum adalah :
1. Pengetahuan dipelajari melalui kontak
secara langsung dengan alat-alat dan bahan/science.
2. Kebebasan individu dilaksanakan
sebagai dasar dalam belajar.
3. Merujuk minat dalam mengantisipasi
dan menggunakan kata-kata ungkap-annya sebagaimana objeknya.
5. Mengembangkan karakter intelektual
dan moral mahasiswa.
6. Memupuk sikap untuk
melakukanpenelitian dalam memecahkan masalah.
2.2 Laboratorium
IPA dan Komponennya
Komponen-komponen
laboratorium IPA dapat dikategorikan dalam 5 komponen yang terdiri dari
bangunan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium,
bahan-bahan, dan personil pengelola laboratorium.
Suatu
komponen yang penting dalam pengelola laboratorium adalah para personilnya,
yaitu yang akan mengelola tugas pengelola laboratorium. Para personil akan
terdiri dari beberapa orang yang jumlahnya akan tergantung pada keadaan
laboratorium, jumlah praktikum dan tujuan para praktikum yang melaksanakan
praktikum atau eksperimen di laboratorium itu. Yang ideal personal-personal
yang akan terlibat langsung berdasarkan birokrasi dan hirarki tanggung jawab
bidang kerja yang harus ditanganinya terdiri dari :
Masing-masing
personal harus memahami dan mengerti bidang kerja yang menjadi tanggung
jawabnya, sesuai dengan peraturan yang berlaku pada lembaganya dan selalu
berorientasi pada tujuan dan fungsi laboratorium yang dibinanya. Antara para
personil pengelola yang langsung dan jalur vertical secara administrasi harus
terbina dengan hubungan yang harmonis dan masing-masing dapat memahami bahwa mereka
semua itu merupakan komponen-komponen dari system dan pendidikan. Persyaratan
ketrampilan yang harus dimiliki para personil diantaranya seperti fungsi
masing-masing kegiatan dari para mahasiswa yang telah diuraikan sebelumnya.
Pembinaan
personil secara teknis dan administrasi dari waktu kewaktu agar selalu
ditingkatkan dan dibina sehingga pelaksanaan kerjanya mencapai tujuan yang
optimal. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa keberhasilan tugas dalam
melaksanakan pengelolaan laboratorium akan ditentukan oleh para personilnya,
dan lembaga yang membinanya.
2.3 Langkah-langkah Pengelolaan Laboratorium
Mengelola
adalah mengendalikan, menjalankan atau mengurus manajemen adalah suatu proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai suatu sasaran. Manajemen
laboratorium akan mencakup kegiatan perencanaan, pengorga-nisasian dan
pengendalian. Hal-hal yang menyangkut dengan kegiatan tersebut diantaranya
mengatur dan memelihara alat dan bahan, menjaga disiplin di laboratorium dan
keselamatan laboratorium serta mendayagunakan laboratorium secara optimal.
Pelaksanaan
pengelola laboratorium bertujuan agar dapat menunjang kegiatan belajar mengajar
di laboratorium dan juga kegiatan penelitian agar berlangsung secara optimal.
Dari sisi lain pengetahuan laboratorium merupakan usaha yang diarahkan kepada
sarana dan prasarana serta personil yang terlibat dalam peran dan kegiatan
laboratorium. Berbagai faktor dapat mempengarauhi jalannya pengelolaan dan
uraian dalam makalah ini diarahkan pada suatu model pengelolaan laboratorium
IPA yang dapat diterapkan untuk menyempurnakan pengelola laboratorium IPA
masing-masing sekolah/universitas. Materi dan system penguraiannya terdiri dari
: Pendahuluan, pengertian laboratorium dan peranan laboratorium dalam
pendidikan IPA di sekolah, laboratorium IPA dan komponennya, langkah-langkah
pengelola laboratorium.
Pengelolaan
laboratorium dapat diartikan sebagai pelaksanaan dalam peng-administrasian,
perawatan, pengamanan, perencanaan untuk pengembangannya secara efektif dan
efisien sesuai dengan tujuannya. Dalam melaksanakannya selalu berorientasi
kepada faktor-faktor keselamatan yang terlibat dalam laboratorium dan
lingkungannya.
Dalam
pengelolaan laboratorium, ada 5 macam komponen laboratorium seperti yang telah
diuraikan sebelumnya, dapat dikategorikan dalam 2 kelompok, yaitu kelompok
pengelola (sebagai sumber daya manusia) dan kelompok yang dikelola, yaitu
bangunan laboratorium, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium dan
bahan-bahan laboratorium. Dalam uraian ini akan ditinjau fungsi dan aspek dari
masing-masing kelompok itu.
2.4 Kelompok Pengelola
Pengelola
laboratorium sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya agar memiliki ketrampilan
dan pemahaman tentang laboratorium, fasilitas, alat-alat dan bahan-bahannya.
Pengelola dalam melaksanakan tugas di laboratorium untuk mencapai tujuannya,
agar memahami dan mempelajari penjelasan-penjelasan dan penjabaran ari
keputusan dan peraturan seperti berikut :
Didalam proses
belajar mengajar, pengelola juga termasuk didalamnya guru mata pelajaran IPA
yang akan menggunakan laboratorium (praktikum) perlu melakukan hal-hal sebagai
berikut ;
Untuk
tercapainya tujuan pembelajaran/praktikum, maka perlu mendapat perhatian yang
serius terutama dari pihak yang berwenang baik secara teknis maupun
administrative. Pengelola laboratorium perlu mendapat perhatian terutama dari
segi penggunaan waktu kerja, disiplin yang diperlukan, kesehatan personal yang
bekerja dilaboratorium, dan yang paling penting keselamatan kerja
personal/siswa di Laboratorium.
3.5. Kelompok yang Dikelola
Kelompok
laboratorium yang dikelola termasuk didalamnya bangunan gedung laboratorium,
kebun sekolah, fasilitas laboratorium, alat-alat laboratorium, dan bahan-bahan
praktikum. Untuk pengelolaan masing-masing komponen tersebut diatas dapat
dilakukan berbagai system sesuai dengan landasan, fungsi dan tujuan
laboratorium. Salah satu alternatif pengelolaan laboratorium IPA di sekolah
dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Mengelola
bangunan dan fasilitasnya..
- Perabot
laboratorium
- Instalasi
listrik
- Instalasi air
- Instalasi gas
- Lingkunagn
sekolah
2) Mengelola
alat-alat laboratorium.
- Perencanaan
(jumlah dan jenis alat yang ada)
- Desain ruang
sesuai dengan alat yang ada
- Penetapan alat
yang telah diidentifikasi
-
Mengadministrasikan alat-alat yang ada
- Penggunaan
alat secara ruti/periodic
3) Mengelola
bahan pratikum.
-
Mengidentifikasi jumlah bahan yang dibutuhkan
- Mempersiapkan
tempat penggunaan dan penyimpanan bahan praktikum
-
Pengadministrasian bahan yang habis/sisa praktikum
Didalam
pengelolaan bahan praktikum yang sangat penting diperhatikan adalah keselamatan
alat, bahan, dan personil pengelola.
3. TATA TERTIB LABORATORIUM
Praktikum harus dilakukan
dengan serius disertai dengan pengetahuan tentang teori praktikum, sebelum
memlai kerja perlu mempelajari serta memahhami petunjuk dan prosedur pecobaan
yang dilakukan.
Ada
tiga hal yang perlu diperhatikan selama bekerja di lab.
Kebersihan
Selama bekerja, lab
harus selalu dijaga kebersihannya dan jas praktikum yang dipakai harus selalu
bersih demikian pula alat-alat yang dipakai.
Setelah selesai
melakukan percobaan, bersihkan dan keringkan alat-alat, cuci wadah hewan dan
kembalikan ketempat semula. Tinggalkan laboratorium dalam keadaan bersih dan
rapih.
Ketepatan
Ketepatan yang harus
diperhatikan dalam hal:
Ø Menimbang
Ø Mengukur
Pengamatan
Percobaan akan
memberikan hasil yang baik jika pengamatan dilakukan secara layak dan setiap
perubahan yang terjadi harus dicatat.
- Peserta paktikum harus datang paling lambat 15 menit sebelum kegiatan dimulai. Bagi yang berhalangan hadir wajib memberi keterangan atau alasan yang jelas
- Selama berada dilaboratorium, jas praktikum lengkap dengan atributnya harus selalu dipakai dengan rapi, tidak boleh dilepas, bagi yang tidak lengkap atributnya tidak akan diijinkan praktikum, bagi laki2 maks 5 cm di bawah siku.
- Setiap kali praktikum diadakan responsi untuk pecobaan yang dilakukan
- Selama praktikum belangsung, peserta praktikum tidak boleh meninggalkan lab tanpa ijin dosen atau asisten pembimbing
- Praktikum dibagi-bagi atas kelompok-kelompok, setiap kelompok beranggungjawab atas peralatan yang dipakai.
6. Tidak
boleh makan dan minum selama jam praktikum.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Laboratorium
merupakan tempat steril yang digunakan untuk melakukan praktikum, penelitian
serta pengamatan dengan tujuan untuk menghasilkan produk atau hasil yang akurat
dan berdasarkan fakta.
2. Tata
tertib laboratorium merupakan segala sesuatu tindakan yang harus dipatuhi yang
di buat dengan kesepakatan bersama.
3. Ada
3 laboratorium yang biasanya digunakan oleh para praktikan, yaitu :
ü Laboratorium
Biologi
ü Laboratorium
Kimia
ü Laboratorium
Fisika
ü Laboratorium
Mikroteknik
ü Laboratorium
Mikrobiologi
ü Laboratorium
Kultur Jaringan
4. Di
dalam laboratorium juga terdapat alat-alat dan bahan-bahan praktikum yang
mendukung berjalannya praktikum dengan baik.
5. Beberapa
contoh tata tertib laboratorium yang harus dipatuhi oleh para praktikan :
ü Tidak
boleh makan dan minum
ü Dilarang
merokok
ü Menggunakan
jas LAB
DAFTAR PUSTAKA
Team
teaching. 2011. Biologi Umum 1. Medan
: FMIPA UNIMED
Restuati,
Martina, dkk. 2011. Teknik Laboratorium. Medan:
FMIPA UNIMED
mantap :)
BalasHapusTerima kasih..,
Hapusartikel yang sangat memberikan informasi
BalasHapuswww.sepatusafetyonline.com