LAPORAN
RINGKASAN ENZIM & HORMON
DAN SOAL – SOAL
ENZIM & HORMON
DISUSUN OLEH
NAMA : YAHYA PINTOR NST
NIM : 4112220010
KELAS : NONDIK – B 2011
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2012
ENZIM
Enzim adalah
biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma,
yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai
berikut.
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi
kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang
berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Enzim disintesis dalam bentuk calon
enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang
tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan
memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk
enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila
enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun
keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian
enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim,
bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim.
Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan,
tergantung dari enzimnya.
2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila
terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan
mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas),
mengandung ribose dan fosfat.
Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
Sifat-sifat Enzim
a. Enzim hanya mengubah kecepatan
reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk atau
mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik,
artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena
itu, enzim memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu
optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH
yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu, panas yang
terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi
sebagai mana mestinya.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah
sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam
jumlah yang sedikit.
e. Enzim bekerja secara bolak-balik.
Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak
menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai
keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa
lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.
Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut.
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH,
aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.
Cara Kerja Enzim
Enzim mengkatalis reaksi dengan cara
meningkatkan laju reaksi. Enzim meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan
energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2.
(Lihat Gambar 2.4). Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk
kompleks dengan substrat. Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan.
Enzim bebas untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang lain.
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian
enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik
yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi
yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim
yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi
substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling
komplementer.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan
dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang
terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci
(Lock and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersama
membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks,
substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi,
kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
b. Teori kecocokan yang
terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi,
sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi
aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk
kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi
bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim
tersebut.
Mekanisme katilisis enzim
Enzim dapat bekerja dengan beberapa
cara, yang kesemuaannya menurunkan ΔG‡:
- Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan suatu lingkungan yang mana keadaan transisi terstabilisasi (contohnya mengubah bentuk substrat menjadi konformasi keadaan transisi ketika ia terikat dengan enzim.)
- Menurunkan energi keadaan transisi tanpa mengubah bentuk substrat dengan menciptakan lingkungan yang memiliki distribusi muatan yang berlawanan dengan keadaan transisi.
- Menyediakan lintasan reaksi alternatif. Contohnya bereaksi dengan substrat sementara waktu untuk membentuk kompleks Enzim-Substrat antara.
- Menurunkan perubahan entropi reaksi dengan menggiring substrat bersama pada orientasi yang tepat untuk bereaksi. Menariknya, efek entropi ini melibatkan destabilisasi keadaan dasar, dan kontribusinya terhadap katalis relatif kecil.
HORMON
Hormon adalah zat kimia yang
terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan dibawa dalam darah
ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek fungsional. Hormon
membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk mempertahankan tingkat bahan kimia
dalam aliran darah yang mencapai homeostasis.
Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat mengubah aktivitas fungsional,
dan kadang-kadang struktural satu atau beberapa organ atau jaringan.
“Hormon” istilah berasal dari
kata Yunani “hormao” yang berarti menggairahkan atau membangkitkan. Hal ini
mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis untuk perubahan kimia
lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu untuk dikenali oleh
sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki reseptor yang hanya
dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah diaktifkan, sel tahu
untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau memproduksi
energi kembali.
Hormon dapat
diklasifikasikan menurut situs mereka bertindak dengan situs mereka
diproduksi, menjadi hormon endokrin, hormon parakrin dan hormon
otokrin.
• hormon
endokrin: hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin.
• hormon parakrin:
hormon yang bertindak pada sel-sel tetangga lokal.
• hormon autokrin:
hormon yang bertindak pada sel memproduksinya.
Hormon juga dapat dibagi menurut
kimiawinya, menjadi dua kelompok utama:
Hormon yang larut lemak:
• hormon steroid - berasal
dari kolesterol.
• hormon tiroid
- T3 dan T4 yang disintesis dengan melampirkan yodium ke
asam amino tirosin.
• nitrat oksida -
hormon gas yang juga bertindak sebagai neurotransmitter.
Hormon yang larut air:
• hormon amina
- disintesis dari asam amino tertentu.
• hormon peptida
atau hormon protein - polimer asam amino.
• hormon eikosaniod - hormon yang
berasal dari asam arakidonat
Mekanisme Kerja Hormon
Berbagai hormone berfungsi mengatur
tingkat aktivitas jaringan sasaran.untuk memberikan fungsi pengaturan
ini,mereka dapat mengubah reaksi-reaksi kimia dalam sel,mengubah permeabilitas
membrane sel terhadap zat-zat khusus,atau mengaktifkan beberapa mekanisme sel
spesifik lain.berbagai hormone melakukan efek ini dalam banyak cara.akan tetapi
2 mekanisme umum yang penting dengan banyak hormone yang fungsinya adalah ;
- Pangaktifan system AMP siklik sel,yang selanjutnya menimbulkan fungsi sel tertentu.
- Pengaktifan gen sel yang menyebabkan pembentukan protein intra sel yang memulai fungsi sel tertentu.
SOAL-SOAL TENTANG ENZIM & HORMON
1.
mengapa enzim disebut biokatalisator
organik?
2.
Apa fungsi pokok enzim?
3.
Apa fungsi koenzim pada NADP?
4.
Bagaimanakah cara kerja enzim yang
memiliki sisi aktif?
5.
Bagaimanakah cara kerja enzim?
6.
Apa itu hormon?
7.
Hormon apa saja yang larut dalam lemak
dan dalam air?
8.
Apa mekanisme kerja hormone?
9.
Bagaimana peranan hormon dalam
mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh kita?
10. Apa
peranan hormon insulin dalam tubuh kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar